Adventure

Minggu, 17 Juli 2011

Wayang Orang

23-06-2011


Kota SOLO._
Siapa yang tidak kenal dengan kota ini? Kota yang selalu jadi jujukan event bertaraf International dan menjadi kota untuk study banding system transportasi terbaik di Indonesia. Kota yang penuh budaya salah satunya, dengan slogan SOLO The Spirit of Java memang sangat menyatu dengan kota Solo sekarang ini. Seiring masuknya budaya asing yang masuk melalui event-event International ke kota ini apakah anda masih ingat dengan budaya leluhur yang satu ini? Wayang orang.



"pertunjukan wayang orang"

Yups, Wayang orang adalah salah satu seni budaya leluhur yang masih dilestarikan di kota Solo. Seiring masuknya pertunjukan modern dikota ini, wayang orang masih eksis tampil dengan segala atribut tradisionalnya. Bertempat di gedung Wayang orang Taman Sriwedari, gedung pertunjukan tua yang masih terawat dengan baik hingga kini. Anda akan merasakan nostalgia gedung pertunjukan jaman dulu dengan tatanan kursi seperti pesta pernikahan. Dan dilantai atas dibuat secara berundak dengan kursi kayu memanjang seperti menonton pertandingan sepakbola dulu. Pertunjukan ini dilaksanakan setiap hari kecuali hari minggu 

Hanya dengan merogoh kocek Rp 3000,- anda sudah bisa menikmati alunan gendhing dan pertunjukan wayang orang. Dari jam 20.00 WIB - selesai. Dan yang pasti disini anda bisa membawa cemilan yang anda sukai seperti kacang godok, pohong godok, dan teh anget atau wedang ronde yang masih dijual diluar gedung untuk menemani menonton pertunjukan. Tak perlu kuatir untuk kenyamaan disini, karena didalam gedung ini sudah tersedia Air Conditoner (AC.red)


"view dari balkon"

Memang animo penonton tidak seramai gedung bioskop, tapi coba deh, anda akan disuguhi bukan hanya penampilan yang apik dari pemain wayang orang tapi juga dari segi mayoritas penonton. Anda akan melihat nostalgia penonton yang menikmati pertunjukan ini, karena mayoritas pengunjung adalah orang tua, dari tukang becak, pedagang asongan sampai pejabat daerah, dan sebagian turis lokal dan manca, justru kawula muda yang nonton sangat sedikit sekali.

"wif special someone"

Kebetulan saya kedatangan tamu dari negeri seberang Malaysia yang masih ada keturunan jawa, untuk mengisi acara malam dikota solo, saya ajak saja ke pertunjukan ini. Alunan gendhing jawa serasa dinikmati sekali oleh nya, setelah masuk ke cerita pewayangan, adehhh kagak mudeng dia dengan bahasanya, alhasil transleter pun bertindak. Maklum karena yang digunakan kadang bahasa jawa alus, jadinya ya saya sedikit-dikit mengerti tapi susah mentranslatekan juga ke bahasa Indonesia apalagi melayu.


"menikmati ajah"

Cerita pewayangan kali ini adalah Dewandaru. Dewandaru berasal dari bahasa Jawa Kuno atau masuk dalam khasanah bahasa Sansekerta. Dari asal katanya, Dewandaru berarti "Dewa"=Malaikat (Islam) dan "Handaru"=Wahyu atau Meteor. Jadi Dewandaru artinya Malaikat Pembawa Wahyu atau Pembawa Kebenaran. Menurut Ahli Pewayangan Dewandaru tidak masuk dalam golongan Dewa, tetapi punya arti arti tersendiri. Kata Dewandaru muncul pertama kali dalam kisah/lakon pewayangan. Lakon pewayangan yang berkaitan dengan kata Dewandaru adalah Wahyu Dewandaru. Menurut orang-orang yang mengerti tentang lakon atau cerita wayang, Dewandaru sebenarnya adalah Gelar bagi siapapun yang dipilih Tuhan segai Pembawa Kebenaran/Wahyu. Gelar Dewandaru Terbesar yang pernah di sandang manusia dipegang oleh Nabi Muhammad SAW. (khenva.red)


"sudut tembok gedung"

Dalam cerita pewayangan, Wahyu Dewandaru atau Gelar Dewandaru pernah diperebutkan antara pihak Kurawa dan Pandawa Lima karena konon siapapun yang memakai Gelar Dewandaru maka dia akan menguasai dunia. Namun dalam cerita ini yang diperebutkan adalah orang yang bernama Dewandaru. Akhir cerita tak ada yang bisa merebutnya karena orang yang bernama Dewandaru berubah jadi pohon. Dari situlah asal muasal Pohon Dewandaru yang dikenal orang selama ini. Bagi masyarakat Jawa khususnya yang mengerti wayang atau pernah olah kebatinan, Gelar Dewandaru punya nilai tinggi karena siapapun yang memakai Gelar tersebut, maka dia dipercaya atau dipilih Tuhan untuk menjaga dunia dari Kehancuran. Gelar Dewandaru bagi masyarakat Jawa sebernarnya setara namun beda tugas dengan Gelar Sapujagad. (khenva.red)

"yang mana dewandaru yak?"

Tercatat oleh sumber (khenva.red), yang pernah punya Gelar Dewandaru adalah, Raja Kanwa (Mataram Kuno), Mpu Sindok (Medang Kamulan), Airlangga atau Mpu Kanwa(Kahuripan), Raden Wijaya (Raja Majapahit 1), Hayam Wuruk atau Mpu Prapanca (Raja Majapahit Terbesar dan penyandang Gelar Dewandaru Terakhir di Tanah Jawa). Raja-raja ini menurut kepercayaan orang Jawa adalah Titisan dari Dewa Wisnu, Dewa yang bertugas menjaga dunia dan Alam Semesta.

"favorit gw nih, punokawan"

Itulah sekelumit yang aku ambil dari arti Dewandaru. Oya biasanya tiap kali pertujukan pewayangan ada tokoh punokawan yaitu semar, petruk, gareng, dan bagong, yang selalu mencoba mengocok perut penonton dengan guyonan sarat makna kebaikan. So, setidaknya masukkan list "pertujukan wayang orang" ini dalam agenda Backpacker anda di kota Solo. Masih banyak kok judul pewayangan yang ditampilkan disini, karena pertujukan tiap hari maka judulnya pun tiap hari berbeda. So tunggu apa lagi? Segera ambil rangselmu, kemasi barang, meluncur kesolo menikmati wisata budaya di kota ini. Salam ransel.

by dofont

Rumah Kopi Obamb

Purwokerto adalah ibukota Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Purwokerto populer ditelinga masyarakat Indonesia karena berdirinya sebuah perguruan tinggi ternama yaitu Universitas Jendral Soedirman (Unsoed.red). Di kota ini pula terdapat Museum Bank Rakyat Indonesia karena bank pertama kali berdiri ada disini dengan pendirinya ialah R. Wirya Atmadja putra daerah Purwokerto. Berbagai julukan disandang kota dijalur selatan Jawa Tengah ini, dari Kota Wisata, Kota Kripik, Kota Trasit, Kota Pendidikan sampai kota Pensiunan karena begitu banyaknya pejabat-pejabat Negara yang pensiun dan akhirnya menetap di kota ini.

Sekarang kota ini makin rame dengan banyaknya jajanan kuliner yang hampir ada disetiap sudut kota. Dari kuliner klasik dan modern. Dari warung lesehan sampai café. Seperti halnya Rumah Kopi Obamb, salah satu warung kopi yang menyajikan kesan klasik, romantic, dan modern bagi para pengunjungnya.

"Obamb"

"teras, malam"

"teras, BW"

Rumah Kopi Obamb pertama kali buka tanggal 14 Desember 2010, oleh sang pemilik yaitu Opa Bambang dan Oma Indy. Untuk urusan menu, yang utama adalah racikan kopi tentunya. Varian kopi Hitam dan kopi Blend yang disajikan dengan alat khusus yang biasa disebut dengan French Press, ada juga yang disajikan dengan alat Vietnam Drip dan Moka Pot. Semuanya diracik sendiri oleh tangan-tangan trampil Opa Bamb n crew.

"indor, siang"

"indor, malam"

Bagi yang tidak begitu suka kopi disini juga menyajikan Teh Poci, The Tarik, Wedang Ronde dan berbagai macam soft drink. Dan untuk kulinernya bisa mencoba Bakmi Jawa, Aneka Penyetan, Nasi Goreng Bledek, Aneka Sup, Pancake, Roti Bakar, Pisang Bakar, Kerak Telor dan Omelet.

"siang maupun malam tetep klasromern"

Selain itu di Rumah Kopi Obamb ini juga menyediakan fasilitas multimedia, seperti jaringan internet nirkabel (wifi.red) dan Proyektor. Jadi lengkapkan kalo kongkow di Rumah Kopi Obamb, bisa surfing ke dunia maya, nonton bola bareng bahkan live music. Apa lagi ditambah Opa Bamb yang orangnya asyik diajak ngobrol, tentang apa aja dah. Ehehe kalo ak lebih suka ngobrol tentang sejarah dan potensi wisata daerah ama Opa. Tapi sayangnya kunjunganku kemaren terlalu singkat. Lain kali deh kalo dipertemukan kembali, ingin mencoba semua menu vaforitnya.

"sudut Obamb"

Rumah Kopi Obamb

Alamat Ruko Purwa Kencana, Jln Brigjen Encung no 09, Purwokerto

Buka dari pukul 09.00 sampai pukul 24.00 WIB (menyesuaikan dengan pengunjung.red)

Kesan tempat : Romantic, Klasik n Modern.

Kesan menu : karena ak tidak begitu minat Kopi (takut gak bisa bubu.red) tapi ak suka The Tarik nya dan menu favorit gw Nasi Goreng Bledek (mampus, pedasnya nendang.red)

Harga : terjangkau banget, apalagi bagi anda yang suka ngopi dan suka menghabiskan malam dengan inspirasi. Ajib dah.


by dofont

Jumat, 15 Juli 2011

The X n't File

"Esok tgl 10 juli 2011, siap-siap bawa ember dan tisu" hemmmm begitulah teman-temanku menghiburku, gak bohsannya mereka mengatakan itu....."puas-puas!!!!".

Sebulan sebelumnya tepatnya tgl 29 juni 2011, kita berkumpul di Pati tempatnya Yuni. Ak, uswa, yuni n husband, hanik, sadan, bang arif n dek wid (mbah sebenere.red). Waktu itu mereka merencanakan tuk bareng-bareng menghadiri nikahane ondol #ups Winda. Udah ak bayangin bakalan mampus ak kalo seandainya ak bareng sama mereka, pengalaman kemaren aj dibikin risau galau ni ati ama mereka "asyik c sebenere, menghibur n mematikan" wakakakaka. Ada kepikiran dalam hati kecil ak tuk berangkat sendirian kesana by train, ntah nantinya kita bertemu di tempat acara.

waktu terus berjalan, hingga pada waktu yang telah ditentukan dan ditakdirkan. Kita gak bisa bareng menghadiri acara itu. Kenyataannya ak berangkat sendiri kesana, dan tak ada teman satu pun yang dulu kita berencana ke acara ini hadir, kecuali aku, yang bak Arjuna melangkah dengan gagahnya menghadiri acara itu (mencoba menghibur diri.red). Ternyata memang temen-temen lagi banyak kendala tuk menghadirinya, tak apalah yg penting doanya buat kedua mempelai.

"resmi dah"

Tapi setidaknya ada yang mendampingi ak tuk mendinginkan hati agar tetap dingin. hohohohoo tan-tan begitu ak panggil akrab dy. Sungguh bersyukur ak bertemu dengan dia 3 minggu sebelum hari ini dan berpisah sampe waktu yang blm bisa ditentukan dari sekarang. Pertemuan yang tidak ak sangka sebelumnya ini akan terjadi. Inilah takdir Illahi, Huallahu...

"new couple"

Aku tidak akan membahas panjang lebar tentang tan-tan dlm cerita ini, mybe di cerita lain aj.

Kembali ke masa lalu...%^%$*^(#*%@*%&%^%#$@%^((^%#!!@#%^*()?///... May be ak merasa konyol dalam pikiran beberapa temanku... "jar kalo ak jadi kamu, ak gak akan menghadiri acara itu!"..."jar, ngapain lu kesana cari penyakit aj lu!"..."eh lu udah autis ya?"..."gokil lu font!"...ehehehe sebenere tidak sebegitu bangetnya percakapan itu... Tapi intinya pada begitu. Ada juga yang menyanjung..."gw salut ma ade"..."waow sangar!!!!"..."lelaki banget lu font"..."oya?yang bener u mo datang?salut deh"..."siip gw doain moga lancar terkendali"...ehehehe lagi-lagi ak hiperbolakan, tapi setidaknya ya seperti itulah ak mencoba mentranslate kan lontaran temen-temen guna menyuport ak. Ehehehe thx u untuk semuanya bahkan yang sering mace kayak gini..."beneran u datang?jangan lupa bawa ember n tisu yak!"...wakakakakakasyemmmmmm.

Satu minggu sebelum acara (waktu itu aku lagi ngising "BAB" di toilet.red) ada sms masuk yang berbicara seperti ini :

"Salam... blablablablablablablablabla pernikahan kami Winda dan Hendri, akad nikah pada 10 juli 2011 di mushola (depan rumah e pokoknya.red) pukul 08.00 dan resepsi dilaksanakan di gedung (lupa juga namanya.red) pukul 11.00. semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah dan bla bla bla bla bla bla....."
lantas ak bls sms nya :
"ini pemberitahuan apa undangan?" me
"ya undangan lah, datang yuaw ma teman-teman!" her
"maksutnya mushola itu yg didepan rumah itu ya?trus gedung resepsi itu alamatnya dimana?" me
"........." her (kagak dibales....) hemmm niat ngundang kagak sih?

Sebenarnya ak dah nunggu sms ni dari beberapa hari kemaren, soalnya sekalian ak ada janji ama tan-tan tuk menghadiri acara itu n ada misi lain dari kita. Ya itupun kalau diundang (harap-harap cemas.red), tapi misalpun tidak, kita tetep akan ke PWT guna misi lain itu. ehehehe. Menjelang hari H temen-temen solo pada mis comunet semua, ak pun jadi bingung mo gimana, ukeylah sampai ak buat itinenary dari plan A, B, C, D, F akhirnya ke plan B lagi. Ihihihi plan B yaitu berangkat sendiri dari solo ke PWT.

"menghibur diri di Obamb"

Beruntungnya jadi anak backpacker, kemana-mana ada yang mau nampung. Really kita (aku ama tan-tan.red) ditawarin ama temen BP (Backpacker.red) "Irma" dari purbalingga tuk menginap di rumahnya, tapi karena waktu n kondisi yang saat itu kurang memungkinkan dan kebetulan kakak kelas ak, sekaligus guru ak, sekaligus penolongku waktu itu, sekaligus temen dan senior ak di USF, temennya winda juga, temennya mas arif, yoga, johan, uswa n sapa aj yang kenal dialah....*hihihihi ribet banget cuma mau sebut dia "mas dion" menawari tuk stay dulu di kedai kopi nya. Oya sekalian promote nih...kedai kopinya bernama "Rumah Kopi Obamb" tempatnya keren lho, enak, asyik buat kongkow, n pemiliknya "Opa Bamb" orangnya asik buat ngobrol, tapi sayang kemaren cuma bertemu n ngobrol bentar, pokoke ajiblah. Khusus rumah kopi Obamb ak ulas di episode berikutnya aj yak..ehehehe.


"rumah kopi Obamb"

"sudut Obamb"

Pagi itu kita berangkat bertiga, ak, tan, n bang dion. hemmm dah ak siapkan bawa tisu ditas, eeee lupa ak bawa ke saku...hemmm tak apelah ada tan-tan disampingku yang siap mengusap dengan senyumannya *wuikkkk ngomong apa c lu font.red* ehehehe. Sampai ditempat kejadian perkara kita pun sempat bingung, ni kita mo ketemu sapa yak? Muncullah "danu" adiknya winda beserta serenteng kamera di tubuhnya, yang menyalami awal kita, lalu mbak Ika. Tempat yang bersejarah akhirnya dikerubuni tamu undangan dan kerabat. Langkahku sempet ragu tuk ikut menempatkan diri disana (mushola.red). Dengan senyum khas tan-tan dan ahli olah rasa dion akhirnya memantapkanku tuk berada didalam rumah suci beserta yang lain.

Ak berada dibarisan ke 2 dibelakang mempelai bersama tan-tan. Dan acarapun dimulai. Tampak kedua mempelai duduk bersanding menghadap ke penghulu beserta pak Narto (ayah winda.red) dibelakang penghulu. Di baris depanku ada mbak Ika (kakak winda.red), Ibu Kartini (ibuna winda.red), beserta saudara, dan Bapak dari mempelai pria. Kesemuanya memakai pakaian rapi dan tertutup, cuma ada satu yang datang ditengah acara dengan pakaian pesta ala jakarta banget, ak ama tan-tan cuma bengong ngliatnya (hah?yang bener aj bu, salah kostum kali, udah berumur datang ke acara ginian cuma pakai pakaian setengah jadi, hadow...ni dijawa bu, yang lain pada pake kebaya ini dengan pede nya pakai pakaian pesta, yah tak payahlah itu dibahas, senyaman sampeyan aj deh bu. hadew...). Ukey kita lanjut, eh ternyata ada ibu-ibu berkaca-mata dengan wajah yang tidak begitu asing dengan ku...hem sempet mikir juga lupa nama waktu itu..."heh kamu" hahaha sambil mikir nama yang akhirnya terucap juga "disini kamu vi?" hahaha namanya Novi (adik ipe mbak Ika.red). Oya perasaan dari tadi ak gak melihat temen-temennya winda yang dari jakarta, pada datang gak c ya mereka? Ow ternyata temen-temen jakarta juga pada berhalangan hadir. Hadow, ak sangat menyayangkan akan hal ini, masak c temen-temen deket winda yang ak kenal gak ada yang datang satu pun, entah yang dari solo ataupun jakarta, hemmmm tak apalah yang penting doanya aj. Sebenernya inikan acara yg sakral, tapi dasar gokil ketemu temen lama akhirnya kita ngobrol, eh ak pikir-pikir ada yang terlewatkan tadi di acara ini, yaitu pengucapan ijab qobul antara mempelai pria dengan penghulu. "Saya terima nikahnya bla bla bla bla ... syah?...syah!" nah seharusnya pada waktu itu ak teriak "tidak syah!!!!" hhahahahahaha gubrak..... itu bercanda, tidak terucap gara-gara ak ngobrol ama tan-tan n novi...hadewwww.... hahaha gurau itu hanya gurau aj, ehehe tapi klo beneran gokil banget ye...ehehehehehe.

Selesai ijab qobul, waktunya menyantap hidangan pagi. Aku dah mengira, apa tan-tan bisa makan hidangan ini? tapi mau gak mau harus dipaksakan, takut cacing dalam perut protes. Selesai breakfast kita pamitan ama keluarga dan kedua mempelai. Rada segan juga c waktu pamitan satu persatu ama keluarga dan mempelai, "congrate ya hen goodluck!" cakapku, "terima kasih mas dah datang" balas hendri...(wakakakaka gw dipanggil mas, mang lu adik gw?eh kenapa tadi ak bilang "gudluck" yak?ahaha dahlah pokoke selamat deh buat kalian berdua, akhirnya tiba saat waktunya yang kalian anggap berbahagia)

Ak datang kesini udah niatan dari awal dan awal, entah itu ada tan-tan ataupun tidak. Niat untuk menjaga tali silaturahmi karena kita saling kenal satu sama lain, dan sempat mempunyai hub yang special, datang dengan niat baik, pulangpun dengan pamitan yang baik. Serasa terlepas beban dan perasaan selama ini, iklas lahir batin. Sebelumnya ak dah "pamitan" kepada kedua ortumu nda jauh-jauh bulan selepas kita "end", meminta maaf kepada ortumu jika fjr ada salah sengaja ato tidak, mungkin itu hal yg tidak perlu buat sebagian orang, tapi fjr ingin melakukannya dan akhirnya bisa terlaksana juga, Alhamdulillah. Dan fajar juga minta maaf jika selama ini fjr ada salah ama kalian. Hen, winda adalah tulang rusukmu, maka jagalah dia dalam keadaan apapun! Semoga selalu dijalan Nya... Amin.

by dofont

Kamis, 14 Juli 2011

Surat untuk Ayah

Beberapa teman ak mengatakan kalo hidupku itu enak.
Beberapa tetanggaku pun juga mengatakan demikian.
Bahkan sodaraku pun sependapat dengan itu.
Sebenarnya tidak sebegitunya kawan, om, bang.
Aku berusaha mengalihkan semua permasalahan hidup aku, menutupi kegelisahan dengan selalu berucap "hehehehe" dalam setiap cakapku.
Diam mendengarkan orang berbicara, mencoba memperhatikan dengan seksama dan jelas, mencoba mengerti apa yang orang bicarakan.
Perasa? banget kalo ingin ak perhatikan, Cuek? pasti kalo ak ingin menghiraukan.

Bi, ak selalu mencoba untuk mengerti akan kemauanmu. Aku sebisa mungkin menuruti apa perintahmu. Sebisa mungkin ak tak membantah perintahmu. Aku terima kasih banget telah diberi pendidikan setingkat ini, yang membuat ak lebih bisa merasakan dan memandang kehidupan dalam arti luas. Meski ada banyak ganjalan ak melewatinya, itulah hidup.

Sejak ak masih SD, ak selalu engkau perintah mengenai pekerjaan sehari-hari dirumah, ngepel, nyuci, nyapu, cuci piring, ini itu dan sebagainya. SMP, engkau perintahkan ak menyebar pupuk cair disawah, daut, matun, macul, ngarit, n others. SMK, engkau perintahkan ak kesana-kesini, beli ini beli itu dll. Saat SMK pun ak menuruti apa saranmu "kamu ak masukkan ke jurusan Otomotif", padahal ak minat di jurusan "teknik elektro", ak nurut apa perintahmu karena ak engkau didik sebagai anak yang penurut. Selesai SMK dengan predikat juara 1 jurusan Otomotif dan engkaupun mengabaikan undangan pihak sekolah untuk menghadiri upacara pelepasan siswa terbaik itu. Masuk perguruan tinggi, aku pun bingung mo kemana, aku sungguh katrok waktu itu karena ak tidak bisa menentukan pilihanku sendiri. Akhirnya ak terdampar di Almameterku dengan jurusan "Teknik Mesin". Entah kenapa dijurusan ini sampai saat ini aku merasa aku belum mendapatkan ilmu secara seorang "engineering", mungkin karena ak terlalu asyik dengan "keluarga" baruku disana? Ya keluarga baru, yang aku rasakan saat itu, dimana ak bisa mengemukakan pendapat dan pikiran secara bebas tapi sopan, berbagi pengalaman, makan bareng, tidur bareng, yang dimana aku tidak merasakan hal itu dirumah. Dan bahkan kenyataanya pun di akhir Wisuda sarjanaku, hanya ak sendiri yang disana, tanpamu Abi. Secara nyata, ak tidak pernah merasakan graduasiku bersamamu Abi, meski jelas engkau ada dan nyata.

"masih belajar memahami kehidupan"

Itulah Bi, kenapa ak sekarang seperti ini mungkin. Dari sekian yang Abi perintahkan kepadaku, satu yang engkau lupa menurutku, engkau tidak mengajari ak bagaimana itu semua dikerjakan kenapa harus dikerjakan. Hanya perintah kosong yang aku dapat, dan akhirnya kebosanan dengan perintah-perintah itu. Aku mencoba mengerti secara "otodidak" apa yang engkau perintahkan. Bahkan dalam hal ilmu agama, ak tau Abi lebih mengerti soal itu dari pada guru-guru agamaku disekolahan, tapi kenapa tidak Abi ajarkan kepadaku? Aku harus mencari sendiri semua itu, ilmu ngaji, tajwid, tafsir. Kenapa harus orang lain? dan akhirnya lihat sekarang kita punya penfsiran yang berbeda soal agama, dikit-dikit Abi tidak setuju dengan pemikiranku. Kemana Abi selama ini? Aku anakmu Bi, bukan orang lain. Aku lebih banyak mendengar ceramahmu kepada orang lain dari pada kepadaku. Tentang hukum Islam, cara ucap Abi kepadaku beda saat Abi berceramah kepada orang lain yang butuh masukan mengenai agama.
Who am i?

Abi, tidak pantas ak mengatkan ini, "tiap anak mempunyai cara pandang, sifat, kelemahan dan kekurangan masing-masing" Abi tau gak yang dirasakan anak Abi?
Aku selalu salah dimata Abi, entah kenapa kita mempunyai cara pandang yang sangat berbeda sekali. Aku berusaha untuk memahamimu Abi, bahkan saya yakin Adi yang menurut Abi anak yang "ndablek", bandel, dia juga punya rasa yang sama dengan pikiranku. Makanya saat Abi melepaskan urusan Adi ke aku, aku lebih membebaskan dia dengan masa mudanya, dan aku yakin dengan tingkahnya yang tidak akan macam-macam seperti yang Abi lihat dengan teman-temannya.

Memang tidak dipungkiri lagi bahwa mendidik anak masa sekarang dengan masa lampau itu harus dibedakan, jangan disamakan, itu tidak akan bisa. Meskipun iya itu akan sangat berbenturan sekali dengan masa sekarang dan itulah awal mula menjadikan anak berpikir tercabang tidak selaras.

Maaf Abi, aku hanya bisa mencurahkan ini semua disini. Tidak akan mungkin ak lontarkan kehadapan Abi pemikiran macam ini, karena ak tau itu tidak pantas dari anak ke orang tua.

Hamba serahkan semuanya pada Mu ya Allah. Aku berusaha untuk tidak berkata "tidak" pada orang tua ku. Aku bingung ya Allah, berilah petunjuk dan tunjukkan jalan yang lurus ke jalan Mu ya Allah, baik bagiku dan agamaku. Amin....

Muhamad Fajar S N, ST

Rabu, 13 Juli 2011

Candi cetho


20-06-2011
Udara sejuk menyelimuti dengan ditemani sepiring gorengan tahu dan tempe beserta sebotol air putih. Nikmat rasanya selagi masih lapar karena pagi harinya telat breakfast. Waktu sudah menunjukkan pukul 14.30 kita masih berada di candi Sukuh nan Eksotis
"gapuro cetho"
Tujuan selanjutnya ke candi Cetho. Salah satu candi Hindu yang masih berada di sekitar lereng gunung lawu ini. Arsitektur candi ini mengingatkan kita akan bentuk pura di daerah pulau Bali. Ya karena tak lain candi ini masih aktif digunakan untuk upacara keagamaan bagi umat Hindu sekitar dan dari Bali mayoritas.
Candi Cetho merupakan salah satu peninggalan masa akhir pemerintahan Majapahit pada abad ke 15. Terletak di desa Gumeng, Kec Jenawi, Kab Karanganyar pada ketinggian 1400 mdpl. Candi ini tediri dari 13 teras kurang lebihnya. Bangunan candi ini telah melalui beberapa kali pemugaran sehingga bentuk asli dari candi ini serasa hilang, tetapi konsep awal candi yaitu punden berundak masih dipertahankan
Pemugaran ini banyak dikritik oleh pakar arkeologi mengingat bahwa pemugaran situs purbakala tidak dapat dilakukan tanpa studi yang mendalam. Bangunan baru hasil pemugaran adalah gapura megah di muka, bangunan-bangunan dari kayu tempat pertapaan patung-patung Sabdapalon, Nayagenggong, Brawijaya V, serta phallus dan bangunan kubus pada bagian puncak punden.

"teras pertama"

Rata TengahDibagian depan pengunjung disambut dengan gapura besar, setelah itu baru halaman candi yang merupakan teras pertama. 
Setelah itu masuk ke teras kedua dimana terdapat petilasan Ki Ageng Krincingwesi, leluhur masyarakat dusun Cetho.
"kura-kura dan phallus"
Pada teras ketiga terdapat tatanan batu yang menyerupai kura-kura raksasa, surya majapahit, dan symbol phallus (“maaf” alat kelamin laki-laki.red) sepanjang kurang lebih 2 meter dan diujungnya terdapat tindik (piercing.red) bertipe ampallang. Kura-kura adalah lambang penciptaan alam semesta, sedangkan penis merupakan symbol penciptaan manusia….(ehehe pikir sendiri yah.red). Terdapat penggambaran hewan-hewan lain seperti mimi, katak dan ketam. Simbol-simbol hewan yang ada dapat dibaca sebagai “suryasengkala” berangka tahun 1373 Saka atau 1451 era modern.

"teras ke 4"

"relief"

Pada teras selanjutnya yaitu empat, ditemui jajaran batu pada dua datara bersebelahan yang memuat relief cuplikan kisah Sudhamala, kisah ini masih popular dikalangan masyarakat Jawa sebagai dasar upacara “ruwatan”. Dua teras berikutnya terdapat bangunan-bangunan pendapa yang mengapit jalan masuk candi. Sampai saat ini pendopo tersebut masih digunakan sebagai tempat berlangsungnya upacara-upacara keagamaan.
"dewi ainum"
"pelataran pendopo"
"pendopo" 

Pada teras ketujuh dapat ditemui dua arca, disisi utara merupakan arca Sabdapalon dan diselatan Nayagenggong, dua tokoh setengah mitos yang diyakini sebagai abdi dan penasihat spiritual Sang Prabu Brawijaya V.
"rumah dewa"
"Nayagenggong"
Pada teras kedelapan terdapat arca “phallus” (disebut “kuntobimo”,red) disisi utara dan arca sang Prabu Brawijaya V dalam wujud mahadewa. Pemujaan terhadap arca phallus melambangkan ungkapan syukur dan penghargaan atas kesuburan yang melimpah atas bumi setempat.

"rumah dewa"
"kuntobimo"
Teras terakhir ato kesembilan adalah teras tertinggi sebagai tempat pemujaan doa. Didalamnya terdapat batu yang berbentuk kubus. Dan sekarang bangunan candi teratas ini tidak bisa dimasukin secara sembarang orang. Karena merupakan tempat ibadah yang masih digunakan aktif.

"bali"

"bangunan utama candi"

Di belakang kompleks candi ini terdapat arca Dewi Saraswati sumbangan dari kabupaten Gianyar Bali. Dan masih digunakan sebagai tempat beribadah. Untuk menuju ke puri taman Saraswati ini kita harus keluar dari komplek candi melalui pintu samping yang sudah disediakan, karena hari sudah sore gak ada lagi pengunjung yang ke puri kecuali kita berdua. Kita harus melalui jalan setapak yang sudah dibatako dengan lebar kurang lebih 1,5 meter, dan sebagian jalan tanah. Dari kunjunganku pertama dulu pada tahun 2006 candi ini belum banyak terdapat peraturan, mybe karena sekarang sudah benar-benar difungsikan menjadi tempat ibadah.
"jalan ke puri Saraswati dan candi Kethek"

"mo kepuncak lagi?"

"Puri Saraswati" 

"sendang pundisari"

Berjalan kearah utara dari puri saraswati kita menuju ke candi Kethek (kera.red). Untuk mencapai candi ini kita harus menelusuri jalan setapak tak beraspal…”heleh”… maksutnya jalan setapak tanah dipinggir tebing dengan suara alunan music air gemericik dari sebuah curug kecil tak tampak, dan menyeberangi sungai kecil dengan air yg jernih mengalir bak kehidupan…”jiah puitis banget font”…setelah menyeberang kita masih dihadapkan pada tanjakan lumayan curam dengan banyak jalan persimpangan yang harus kita pilih salah satunya. Sampailah kita di candi Kethek. Candi ini serupa dengan punden berundak sekiranya ada 7 teras, yang kebetulan kita nggak berani naik cos waktu dah sore dan …. Ihihihihi sunyi sekali, sepi….


"curug"

"air lawu"

"Candi Kethek"

"sunsetnya malu"

Kita turun menyelusuri jalan awal tadi tapi tidak bisa masuk ke candi lagi karena dah tutup. Seandainya cuaca cerah hari ini kita bisa melihat sunset yang cantik karena di sisi tempat parkir ini serupa dengan bukit pandang yang luas.


by dofont