Adventure

Minggu, 04 Maret 2012

Sang Proklamator

“Jas Merah, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah” mungkin tak asing lagi ditelinga. Merupakan salah satu judul sebuah pidato Bung Karno sebagai Presiden Republik Indonesia, yang mengingatkan kita akan pentingnya sejarah. Sang proklamator merupakan salah satu orang yang berpengaruh di dunia pada masanya. Kebanggaan tersendiri mempunyai bapak bangsa seperti beliau. Jasa-jasa beliau terhadap bangsa ini sungguh besar, tak ayal banyak yg menyegani beliau meskipun sekarang sudah meninggal.

"kompleks makam Bung Karno"

"bangunan yang megah"

Bermakamkan di daerah Blitar, salah satu kota di Propinsi Jawa Timur tepatnya di kelurahan Bendogerit, kecamatan Sanawetan, Kota Blitar. Selain menjadi ikon kota blitar makam ini juga menjadi tempat ziarah bagi para masyarakat sekitar ataupun orang-orang yang ingin mendoakan pemimpin yang legendaries ini.

"suasana museum"

"tokoh Proklamator"

"lukisan yang misterius"

Untuk menuju komplek makam ini cukup mudah, dari arah malang turun di pertigaan Herlingga kemudian naik becak 5-10rb bilang aja “anterin ke makam pak!”. 15 menit kemudian sampai deh. Nah ada yang unik menurut aku waktu kesana kemaren, heran aja banyak orang yang disuruh untuk beli tiket masuk sebesar Rp 1.500 (seribu lima ratus rupiah.red) di loket depan yang mirip dengan pos satpam. Aku pun bingung karena dulu komplek makam ini tidak begini bentuknya (waktu aku masih sekolah SD.red) sekarang sudah megah dan dilengkapi dengan ruang perpustakaan dan museum. Saat aku mau beli tiket masuk bapaknya pun bilang “berapa orang mas?”…”sendiri pak dari solo”…”owh masuk aja langsung mas gak papa!”…”oiya ke? Makasih pak”. Hehehe sempat GR juga c, apa hubungannya yah? Ternyata kalo masuk satu orang gak usah bayar kecuali rombongan besar. Hehehe


"Soekarno kecil"

"instalasi foto-foto"

"lambang Negara"
Komplek ini sekarang terlihat megah dengan bangunan arsitektur yang secara ak gak faham tapi OK dan minimalis. Di sebalah kiri terdapat museum Bung Karno yang menyajikan benda-benda peninggalan Sang Proklamator dan foto-foto dokumentasi tentang beliau. Disebelah kanan terdapat perpustakaan yang mungkin isinya tentang Bung Karno. Karena serasa waktu ku cuma sedikit ak gak sempat masuk ke perpustakaan ini. Ditengah-tengah antara bangunan kanan dan kiri terdapat patung Sang Proklamator dengan posisi duduk, sangat terpelajar sekali kesannya.

"terpelajar"

Di dalam museum sendiri terdapat lukisan-lukisan dan foto-foto Bung Karno semasa kecil hingga menjadi Presiden Republik Indonesia, serta benda-benda peninggalan yang masih terawat dengan baik. Dalam koleksi foto-foto itu Nampak bahwa beliau adalah orang yang sangat berpengaruh di dunia bukan hanya di Indonesia. Banyak cerita mengenai sepak terjang beliau dalam usaha memproklamasikan bahwa Indonesia itu ada dan merdeka. Sungguh jiwa pemimpin yang sangat kuat tersaji disini. Pernah tau gak foto Bung Karno dengan pakaian adat? Hemmm ternyata inilah jawabannya “sejak dulu sampai sekarang dan untuk seterusnya yang amat aku dambakan adalah kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Karena aku ditakdirkan menjadi pemimpin, dan sekarang menjadi Presiden Indonesia, aku harus mengorbankan kesukuan Jawa-ku, untuk membuktikan kesungguhan ke-Indonesiaan-ku itu. Baik resmi atau tidak resmi, siang maupun malam, aku ini tetap Presiden Indonesia, bukan Presidennya orang Jawa saja. Selama aku jadi Presiden, seluruh mata bangsa Indonesia akan melihat dan memperhatikanku, termasuk pakaian yang aku pakai. Itu sebabnya aku selalu berpakaian rapid an memakan peci hitam, yang aku harapkan menjadi cirri atau identitas bangsa Indonesia”. Mantaf…..



"menuju komplek makam"
Di bagian luar terdapat relief yang mengambarkan tentang beliau dan Indonesia. Dan terdapat kolam air mancur menghiasi sepanjang halaman menuju Astono Mulyo yaitu cungkup makam Bung Karno yang sebelumnya kita harus menaiki “undakan” dan melalui Gapuro Agung. Disebelah kiri halaman Astono Mulyo terdapat Mushola sebagai tempat ibadah peziarah Muslim dan disebelah kanan terdapat pendopo kecil tempat untuk istirahat sejenak. Astono Mulyo selalu ramai dikunjungi para peziarah, apalagi dimusim liburan. Tiap satu rombongan selesai berziarah diganti lagi dengan rombongan yang lain dengan dipimpin oleh pemimpin doa setempat. Ditempat ini juga ada jasa “poto langsung jadi”. Sekali jepret Rp 20.000 dikantongi oleh para pemuda yang tergabung dalam paguyuban pemuda blitar. Kata mas nya ini merupakan jasa foto termahal, kalo menurut ak c gak juga kerna di tempat wisata lain mungkin juga bisa lebih mahal, atau mungkin masnya jarang studi banding harga tarif foto langsung jadi di tempat wisata lain mungkin ya? Hehehehe juz kid.

"relief-relief tentang Soekarno"

"view dari gapuro agung"


"gapuro Agung"

"renta"

"Astono Mulyo"
“Pasarean” sang Proklamator  terdapat di tengah-tengah bangunan Astono Mulyo, disamping kiri terdapat nisan ibunda Ny. Ida Aju Njoman Rai yang wafat pada 12 Sep 1958, sedangkan disebelah kanan terdapat Ayahanda R. Soekeni Sosrodihardjo yang wafat pada 08 Mei 1945. Dan diatas makam terdapat batu pualam hitam bertuliskan “Disini dimakamkan Bung Karno Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia Penyambung Lidah Rakyat Indonesia”. Konon kalo anda beruntung saat ambil gambar pada batu ini akan terlihat bayangan wajah singa yang meraung, setelah ak tanyakan pada juru kuncinya ternyata memang iya dulu pernah nampak tapi sekarang tidak. Tapi klo dipikir secara logika memang iya karena bisa saja ambil gambar dari sudut manapun karena permukaan batu ini tidak rata alias bergelombang, jadi kemungkinan nampak bisa. Yah itu lah antara mistis dan logika.

"Ny Ida Aju Njoman Rai (Alm)

"berziarah"

"R. Soekenu Sosrodihardjo (Alm)"

"peristirahatan"

Setelah merasa cukup berziarah, para rombongan berjalan keluar dari komplek makam melalui jalur yang sudah disediakan dan tidak boleh berjalan kearah pintu masuk. Pintu keluar aku kira langsung tembus ke jalan atau tempat parkir, ternyata pengunjung harus melalui pasar souvenir yang dibuat berkelok-kelok sampai ujung habis. Gila sumpek banget ni tempat. Maksut pengelola mungkin baik karena pengunjung digiring keluar melalui pasar souvenir untuk laju perekonomian sekitar. Tapi ya bukan kayak gini seharusnya tempatnya. Sempit banget, jalan aja cuma selebar 1,5 meter bayangpun dan kalo pengunjung ramai dan ada yang minat beli otomatis akan macet, dan jalannya berkelok-kelok bikin gerah dan bisa-bisa “semaput”. Keluar dari pasar ini rasanya lega banget bisa menghirup udara segar. Hemmmm saran nih buat pengelola “mbok ya kalo bikin jalan keluar sekaligus untuk mensejahterakan rakyatnya mbok yao bikin yang nyaman dengan jalan yang lebar biar pembeli dan penjual bisa melakukan transaksi dengan nyaman”. Sayang sekali kalo tempat edukasi bersejarah seperti  ini harus di beri kesan akhir yang kurang nyaman.

"jalan keluar kompleks makam"

"sumpek"
"aih leganya"
Secara keseluruhan tempat ini rekomen buat yang ingin mengetahui lebih tentang Sang Proklamator, kalo anda ingin berpetualang mengenai Bung Karno mulailah dari sini dan anda akan menemukan kemana lagi anda harus melangkah menelusuri jejak Bung Karno. Ayo ambil ranselmu, sediakan uang receh dan langkahkan kakimu di Indonesia.

Salam traveler.

2 komentar:

  1. like this...
    tapi motto bagian atasa blog jjo jiplak iklan ah...heheheheh

    BalasHapus
  2. heh..itukan kata-kata mutiara, sapa coba yg pertama kali menggunakan?apa cuma iklan itu aja?gak to???byk kali....
    hehehehe ayo mbolang!!!!!!
    jng lupa ya di share ke anak didikmu, buat mencintai sejarah...ekekekeke

    BalasHapus