“Jas Merah, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah” mungkin
tak asing lagi ditelinga. Merupakan salah satu judul sebuah pidato Bung Karno
sebagai Presiden Republik Indonesia, yang mengingatkan kita akan pentingnya
sejarah. Sang proklamator merupakan salah satu orang yang berpengaruh di dunia
pada masanya. Kebanggaan tersendiri mempunyai bapak bangsa seperti beliau.
Jasa-jasa beliau terhadap bangsa ini sungguh besar, tak ayal banyak yg
menyegani beliau meskipun sekarang sudah meninggal.
|
"kompleks makam Bung Karno" |
|
"bangunan yang megah" |
Bermakamkan di daerah Blitar, salah satu kota di Propinsi
Jawa Timur tepatnya di kelurahan Bendogerit, kecamatan Sanawetan, Kota Blitar.
Selain menjadi ikon kota blitar makam ini juga menjadi tempat ziarah bagi para
masyarakat sekitar ataupun orang-orang yang ingin mendoakan pemimpin yang
legendaries ini.
|
"suasana museum" |
|
"tokoh Proklamator" |
|
"lukisan yang misterius" |
Untuk menuju komplek makam ini cukup mudah, dari arah
malang turun di pertigaan Herlingga kemudian naik becak 5-10rb bilang aja “anterin ke makam pak!”. 15 menit
kemudian sampai deh. Nah ada yang unik menurut aku waktu kesana kemaren, heran
aja banyak orang yang disuruh untuk beli tiket masuk sebesar Rp 1.500 (seribu
lima ratus rupiah.red) di loket depan yang mirip dengan pos satpam. Aku pun
bingung karena dulu komplek makam ini tidak begini bentuknya (waktu aku masih
sekolah SD.red) sekarang sudah megah dan dilengkapi dengan ruang perpustakaan
dan museum. Saat aku mau beli tiket masuk bapaknya pun bilang “berapa orang mas?”…”sendiri pak dari
solo”…”owh masuk aja langsung mas gak papa!”…”oiya ke? Makasih pak”. Hehehe
sempat GR juga c, apa hubungannya yah? Ternyata kalo masuk satu orang gak usah
bayar kecuali rombongan besar. Hehehe
|
"Soekarno kecil" |
|
"instalasi foto-foto" |
|
"lambang Negara" |
Komplek ini sekarang terlihat megah dengan bangunan
arsitektur yang secara ak gak faham tapi OK dan minimalis. Di sebalah kiri
terdapat museum Bung Karno yang menyajikan benda-benda peninggalan Sang
Proklamator dan foto-foto dokumentasi tentang beliau. Disebelah kanan terdapat
perpustakaan yang mungkin isinya tentang Bung Karno. Karena serasa waktu ku cuma
sedikit ak gak sempat masuk ke perpustakaan ini. Ditengah-tengah antara
bangunan kanan dan kiri terdapat patung Sang Proklamator dengan posisi duduk,
sangat terpelajar sekali kesannya.
|
"terpelajar" |
Di dalam museum sendiri terdapat lukisan-lukisan dan
foto-foto Bung Karno semasa kecil hingga menjadi Presiden Republik Indonesia,
serta benda-benda peninggalan yang masih terawat dengan baik. Dalam koleksi
foto-foto itu Nampak bahwa beliau adalah orang yang sangat berpengaruh di dunia
bukan hanya di Indonesia. Banyak cerita mengenai sepak terjang beliau dalam
usaha memproklamasikan bahwa Indonesia itu ada dan merdeka. Sungguh jiwa
pemimpin yang sangat kuat tersaji disini. Pernah tau gak foto Bung Karno dengan
pakaian adat? Hemmm ternyata inilah jawabannya “sejak dulu sampai sekarang dan untuk seterusnya yang amat aku dambakan
adalah kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Karena aku ditakdirkan menjadi
pemimpin, dan sekarang menjadi Presiden Indonesia, aku harus mengorbankan
kesukuan Jawa-ku, untuk membuktikan kesungguhan ke-Indonesiaan-ku itu. Baik
resmi atau tidak resmi, siang maupun malam, aku ini tetap Presiden Indonesia,
bukan Presidennya orang Jawa saja. Selama aku jadi Presiden, seluruh mata
bangsa Indonesia akan melihat dan memperhatikanku, termasuk pakaian yang aku
pakai. Itu sebabnya aku selalu berpakaian rapid an memakan peci hitam, yang aku
harapkan menjadi cirri atau identitas bangsa Indonesia”. Mantaf…..
|
"menuju komplek makam" |
Di bagian luar terdapat relief yang mengambarkan tentang
beliau dan Indonesia. Dan terdapat kolam air mancur menghiasi sepanjang halaman
menuju Astono Mulyo yaitu cungkup makam Bung Karno yang sebelumnya kita harus
menaiki “undakan” dan melalui Gapuro Agung. Disebelah kiri halaman Astono Mulyo
terdapat Mushola sebagai tempat ibadah peziarah Muslim dan disebelah kanan
terdapat pendopo kecil tempat untuk istirahat sejenak. Astono Mulyo selalu
ramai dikunjungi para peziarah, apalagi dimusim liburan. Tiap satu rombongan
selesai berziarah diganti lagi dengan rombongan yang lain dengan dipimpin oleh
pemimpin doa setempat. Ditempat ini juga ada jasa “poto langsung jadi”. Sekali jepret Rp 20.000 dikantongi oleh para
pemuda yang tergabung dalam paguyuban pemuda blitar. Kata mas nya ini merupakan
jasa foto termahal, kalo menurut ak c gak juga kerna di tempat wisata lain
mungkin juga bisa lebih mahal, atau mungkin masnya jarang studi banding harga
tarif foto langsung jadi di tempat wisata lain mungkin ya? Hehehehe juz kid.
|
"relief-relief tentang Soekarno" |
|
"view dari gapuro agung" |
|
"gapuro Agung" |
|
"renta" |
|
"Astono Mulyo" |
“Pasarean” sang Proklamator terdapat di tengah-tengah bangunan Astono
Mulyo, disamping kiri terdapat nisan ibunda Ny.
Ida Aju Njoman Rai yang wafat pada 12 Sep 1958, sedangkan disebelah kanan
terdapat Ayahanda R. Soekeni
Sosrodihardjo yang wafat pada 08 Mei 1945. Dan diatas makam terdapat batu
pualam hitam bertuliskan “Disini
dimakamkan Bung Karno Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia
Penyambung Lidah Rakyat Indonesia”. Konon kalo anda beruntung saat ambil
gambar pada batu ini akan terlihat bayangan wajah singa yang meraung, setelah
ak tanyakan pada juru kuncinya ternyata memang iya dulu pernah nampak tapi
sekarang tidak. Tapi klo dipikir secara logika memang iya karena bisa saja
ambil gambar dari sudut manapun karena permukaan batu ini tidak rata alias
bergelombang, jadi kemungkinan nampak bisa. Yah itu lah antara mistis dan
logika.
|
"Ny Ida Aju Njoman Rai (Alm) |
|
"berziarah" |
|
"R. Soekenu Sosrodihardjo (Alm)" |
|
"peristirahatan" |
Setelah merasa cukup berziarah, para rombongan berjalan
keluar dari komplek makam melalui jalur yang sudah disediakan dan tidak boleh
berjalan kearah pintu masuk. Pintu keluar aku kira langsung tembus ke jalan
atau tempat parkir, ternyata pengunjung harus melalui pasar souvenir yang
dibuat berkelok-kelok sampai ujung habis. Gila sumpek banget ni tempat. Maksut
pengelola mungkin baik karena pengunjung digiring keluar melalui pasar souvenir
untuk laju perekonomian sekitar. Tapi ya bukan kayak gini seharusnya tempatnya.
Sempit banget, jalan aja cuma selebar 1,5 meter bayangpun dan kalo pengunjung
ramai dan ada yang minat beli otomatis akan macet, dan jalannya berkelok-kelok
bikin gerah dan bisa-bisa “semaput”. Keluar dari pasar ini rasanya lega banget
bisa menghirup udara segar. Hemmmm saran nih buat pengelola “mbok ya kalo bikin jalan keluar sekaligus
untuk mensejahterakan rakyatnya mbok yao bikin yang nyaman dengan jalan yang
lebar biar pembeli dan penjual bisa melakukan transaksi dengan nyaman”.
Sayang sekali kalo tempat edukasi bersejarah seperti ini harus di beri kesan akhir yang kurang
nyaman.
|
"jalan keluar kompleks makam" |
|
"sumpek" |
|
"aih leganya" |
Secara keseluruhan tempat ini rekomen buat yang ingin
mengetahui lebih tentang Sang Proklamator, kalo anda ingin berpetualang
mengenai Bung Karno mulailah dari sini dan anda akan menemukan kemana lagi anda
harus melangkah menelusuri jejak Bung Karno. Ayo ambil ranselmu, sediakan uang
receh dan langkahkan kakimu di Indonesia.
Salam traveler.
like this...
BalasHapustapi motto bagian atasa blog jjo jiplak iklan ah...heheheheh
heh..itukan kata-kata mutiara, sapa coba yg pertama kali menggunakan?apa cuma iklan itu aja?gak to???byk kali....
BalasHapushehehehe ayo mbolang!!!!!!
jng lupa ya di share ke anak didikmu, buat mencintai sejarah...ekekekeke