Adventure

Selasa, 04 Oktober 2011

Kenthongan dan Mendoan di Curug Cipendok

Udara sejuk udah mulai terasa sejak memasuki kota ini “purwokerto”. Kota ini terletak di lereng Gunung Slamet yang merupakan gunung tertinggi ke dua dipulau jawa setelah Semeru. Di sekitar lereng gunung pastilah banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya curug Cipendok.

"Curug Cipendok"
Curug, grojogan, air terjun, water fall, banyu njiglok, mak cur...Cipendok terletak di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Air terjun Curug Cipendok memiliki ketinggian 92 meter (yg benar yang mana nih?, kata bpk penjaga 100an meter.red). Untuk mencapai tempat ini harus menggunakan kendaraan pribadi, motor ataupun mobil. Jalanan relative menanjak dan berkelok dengan lebar jalan yang Cuma 2.5 meter (jalan desa.red), semua sudah beraspal. Perjalanan dari kota purwokerto menuju curug Cipendok kurang lebih sekitar 1,5 jam.

"@_@"
Sepanjang perjalanan setelah kita keluar dari jalur utama masuk ke jalur desa, kita disuguhi pematang sawah dan bukit-bukit yang menjulang di kejauhan. Suhu udara mulai agak terasa tambah sejuknya, beberapa ladang sedang masa pemupukan tanah, jadi tidak heran kalo terasa berbau aneh dibeberapa tempat (pupuk kandang.red). Dan mendekati lokasi terdapat beberapa penginapan, yang sedikit aneh menurutku itu penginapan kok menepi sendiri dari pemukiman warga. tapi tempatnya lumayan kok kalau dilihat dari luar.

"Kenthongan"
Kita menyusuri anak tangga yg dibuat untuk menuju kelokasi air terjun. Ada yang unik juga kerna baru disini ak tau tentang musik daerah banyumasan yaitu “kentongan” kalo disolo “kentongan” ya Cuma satu yaitu alat komunikasi jarak jauh masa lalu dengan beberapa kode bunyi. Tapi disini “kentongan” adalah alunan dari beberapa alat music yg di pukul, dengan kombinasi suara angklung, kentongan sendiri dan beberapa alat yg mereka buat untuk keselarasan musik.

"Antri"
Air terjun sudah kelihatan dari jarak pandang kita, tapi jalannya masih lumayan panjang tuk menuju kesana. Kerna kecapean dan perut kosong, ehm enaknya makan mie ditemani dengan mendoan hangat yang baru saja digoreng. Hemmmm aroma khas mendoan. Mendoan adalah makanan khas purwokerto yaitu tempe kedelai yang di iris tipis dan dibumbui tepung yang tebal dan yang paling nikmat adalah dimakan saat hangat dengan lalapan cabe rawit.

"Comil"

"Cumi"
Jalan setapak menuju air terjun lumayan licin kerna tertimpa butiran-butiran halus air yang jatuh dari atas. Tak ayal meski kita tidak berada tepat dibawahnya badan sudah basah kuyup kena air yang berembun itu. Dari jauh terdengar percakapan orang-orang lokal dengan bahasa khas mereka bahasa “ngapak”, hem sedikit tercengang bengong sebenere kalo pertama kali denger bahasa ngapak itu. Pengalaman pertama bertamu ke rumah temen di purwokerto diajak ngobrol sama orang tuanya, aku cuma bisa cengar-cengir sambil mikir “apa yah yang mereka bicarakan” sedikit faham dengan logat dan bahasanya Cuma otak lemot tuk mencerna kerna kalo denger tuh percakapan bahasa ngapak rasanya pengen ketawa aja, tapi gak sopan banget ketawain didepan orang tua yang lagi ngobrol. Yah akhirnya aku Cuma bengong dan membalas dengan “nggih”. Dalam hati ketawa ngapak eh ngakak. Salut deh sama keragaman budaya Indonesia.

"Yuanita, Ainum, Ros, Irma, Yeti"

"Air Terjun Pengantin @_@?"
Di bawah air terjun cipendok dilarang mandi kerna kedalamannya katanya mencapai puluhan meter. Hemm sapa juga yang sempet ngukur tuh palung. Di sekitar aliran air terjun ini juga ada yang dinamakan air terjun pengantin. Hemmm mitos lagi mesti, barang siapa yang mandi dia air terjun ini bakal segera dapat jodoh. Dan masih banyak jalan-jalan setapak lainnya yang ak gak mudeng kemana juntrungnya (ups bahasa apa ini yah?.red)

Selamat menikmati curug cipendok….salam dofont

2 komentar:

  1. kenapa gak mandi aja di situ..bisa dapat jodoh kaliiii...hhehe...*mitos...like2...=P

    BalasHapus
  2. ehehe berharap berjodoh, amin......
    *lahhh

    BalasHapus