Indahnya bisa menikmati sejuknya udara pagi yang masih segar. Dengan berbagai bekal yang sudah kita persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Pagi itu saat para tetangga lagi pada menikmati alam mimpinya kita ber Sembilan :
- Bang ludy
- Fajar (me)
- Agung
- Agust
- Arie
- Pras
- Slamet
- Hasan
- Riska (women series.red)
Bertolak ke stasiun pemberangkatan “stasiun jebres” dengan memaksa sopir taxi untuk mengantar kita ke stasiun, bayangin 9 orang dengan tas ransel supernya masuk dalam kabin xenia sekali jalan. Untung aja dini hari pukul 02.00 WIB coba siang hari hem pak polisi panen besar tuh, ehehehe.
"jebres stats"
"hahahaha pada rese"
Jadwal kereta ternyata delay yah maklum jam karet. Alhasil kereta bertolak pukul 03.30. jangan harapkan kenyamanan dalam kereta ekonomi ini, hampir separoh lebih perjalanan kita baru bisa duduk. Sekita pukul 09.30 kita sampai di stasiun baru malang. Sambil menunggu jemputan dari mas Hartanto (kakanya bang lud.red) melepas lelah dulu di masjid.
"suasana dikereta"
"berhimpitan"
Perjalanan kita lanjutkan ke pos ranupani. Ditengah perjalanan tepatnya di desa ngadas nafas boil sudah “ngosngosan” terpaksa kita turun dan boil melaju meninggalkan kita dan berhenti ditempat yang agak datar kemudian semuanya kembali naek kemobil, ngosngosan lagi turun lagi begitu seterusnya sampai akhirnya boil melenggang kangkung ke desa Ranupani. Nah ni salahnya kita yang turun tapi lupa kagak ambil botol air minum di boil, alhasil kita kira udah deket ternyata masih aj belum keliatan. Untung aj didaerah yang deket pemukiman, dimana ada air mengalir meski dikit kita ambil.
"boil pun keok ber10"
"tak ada airpun jadi"
"oh air"
Dari desa ngadas ke ranupani ternyata masih jauh dan menanjak. Sepanjang perjalanan sudah berapa kali mobil hardtop yang mengantar para pendaki mendahului kita yang cuman jalan kaki…hiks. Alhamdulillah ada truck yang mo ke ranupani, ehehe tanpa pikir panjang pun kita minta nunut ke bak truck. Hemmm ternyata masih jauh banget ke ranupani itu, apalagi saat melewati “bantengan” yaitu lereng kaldera luas, hijau, serasa di film jurasic park, subhanallah baru pertama kali itu ak melihat keindahan alam tersembunyi seperti ini, gak nyangka keren buanget (melompat-lompat kegirangan.red)
"berharap ada yang kasih tumpangan"
"hore!!! on the truck"
"sisi kaldera bromo"
Jalan terjal dan sempit yang harus berhenti untuk bersimpangan dengan kendaraan lain. Akhirnya sampai juga di ranupani yang masih masuk kabupaten lumajang ini. Kita turun dari truck disuguhi danau kecil yang diujung terlihat camp atau home stay Ranupani (2.100 mdpl).
"akhirnya"
Danau ranupani adalah salah satu danau dari 3 danau yang ada dikawasan taman nasional ini. Tapi sayangnya danau ini kurang begitu terawatt, meskipun disini masih digunakan para warga untuk memancing. Disamping danau terdapat pura yang masih digunakan oleh warga. Ada masjid ada pura, hohohoho keanekaragaman agama yang sangat toleran. Kurang lebih 1km dr Ranupani terdapat satu danau lagi yaitu danau Ranuregulo, ehehehe tapi sayang kemaren kita gak sempet ke situ, mengingat waktu tuk segera mendirikan tenda sore itu.
"pura"
"ranupani"
"tracking lagi ke pos ranupani"
Kita bersembilan dengan hanya membawa 2 tenda dumb, cukup sih sebenere, tapi kebetulan ada sempet kenalan dengan Yoga yang dengan pedenya mo ke Mahameru sendirian. Ukey deh kita bisa joinan tenda n jalan bareng, jadi rombongan ber 10 akhirnya. Permasalahan timbul sewaktu kita akan minta ijin tuk melanjutkan perjalanan esoknya. Ternyata perijinan tuk ndaki semeru sekarang di wilayah Tumpang. Ow ow gak mungkin dunk malem-malem gini kita balik lagi ke Tumpang yang jauhnya minta ampun dari sini. Cos setau kami masih disini tempat perijinannya. Akhirnya kita nego sama panitia pendakian masal dari UI. Oya aku lupa kasih tau tadi, ternyata kita bersamaan dari mapala UI yang mengadakan acara “napak tilas Soe hoek gie” yang dalam acara itu tiap peserta dikenai biaya buat acara itu. Tapi karena kita independen alias tidak ikut dalam kelompok mereka kita ajukan pakar negosiasi kita “pras, agust dan agung” alhasil kita bisa masuk tapi kita tetep tidak mau ikut ambil bagian dari acara mereka. Intinya gak mau ruwet dengan aturan merekalah, kita ingin bebas aj asal aman.
"jadi 3 tenda"
"persiapan track ke ranukumbolo"
Keesokan hari setelah kita masak buat sarapan pagi dan prepare, pukul 11.00 kita berangkat dengan pos pemberhentian hari ini di danau ranukumbolo. Perjalanan dari Ranupani sampai ke Ranukumbolo kurang lebih 3-4jam. Dengan medan yang tidak terlalu berat, lebih terkesan kita hanya mengitari bukit dan gunung dengan pemandangan yang luar biasa sulit digambarkan dengan kata-kata. Hutan tropis dengan banyak ekosistem tumbuhan, anggrek hutan misalnya…beeehhhh dinikmati aj dulu deh…ehehehe. Perjalanannya lumayan panjang dengan harapan kapan ni nyampe danaunya, dari tadi tebing mulu dan berharap nemu suatu yang unik, capek istirahat sejenak. Ahahaha dah berapa rombongan yang menyalip kita tadi ya?hahhahaha kita kan team hore jadi ya nyantai aj bro…
"laper gan"
"tracking"
"jembatan tua"
"finally"
"huft"
Huft, akhirnya setelah kurang lebih 4jam perjalanan kita sampai ditempat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat nuutopia di pintu gerbang keindahan alam Danau Ranukumbolo. Ahahaha macem pembukaan UUD aja nih.
"ranukumbolo 2400 mdpl"
Masih bersambung ke cerita selanjutnya. Ranukumbolo to Mahameru.by dofont
Tidak ada komentar:
Posting Komentar